Setelah kami memutuskan untuk melakukan insem, kami dijadwalkan untuk kontrol sel telur pas H+2 haid dan H+12 untuk cek sel telur.
H+2, seperti biasa dokter cek kondisi rahim melalui USG Transvaginal dan meresepkan (sesuai KBBI ga nih? =D) provula (kalo ga salah). Provula harus dikonsumsi tepat waktu (aku kemarin tiap jam 8.30 pagi). Satu kali minum, 2 tablet. Kenapa harus tepat waktu? biar pertumbuhan folikelnya maksimal... =D
Waktu itu dijelasin kalo kami masih boleh berhubungan intim (aarrrhh vulgaarr nih bahasanya) sampai 2/3 hari (aku lupa) sebelum hari H inseminasi. Kalo ga salah inget (ih ko lupa lg?? T-T pelupa banget si aku yaa...) Inseminasi diperkirakan bakal dilakukan di H+14.
H+12, kami dtg lagi untuk cek ukuran folikel dan alhamdulillah ada 4 folikel yang besar2 ukurannya dari sekitar 18 - 27 mm. dokter bilang saat itu juga aku harus suntik pemecah telur dan besoknya langsung insem. aku langsung galau dooong scara kemarin malemmnya aku dan suami kan baru "bertempur". Takut bgt kan kalo ngaruh sama kualitas sperma. Tp setelah dokter bilang gpp, yauda kita nururt-nurut aja. =D
Oia, dr Kartika yang baik hati merekomendasikan kami untuk melakukan inseminasi di RSPAD Gatot Subroto karena disana biaya insem lebih murah yaituuuu Rp1,85 juta. Itu all in, uda termasuk sperma washing.
H+13 jam 8 suami uda siap di RSPAD Gatot Subroto n sejam kemudian disuruh untuk mengeluarkan spermanya hihihii.... proses sperma washing kira2 memakan waktu 2 jam, so kita insem sekitar jam 11. Proses inseminasi cuma berlangsung selama 10 menit dan ga sakit sama sekali. Cuma risih aja sama malu bgt karena aku disuruh ngangkang kaya orang yang mau melahirkan. Abis insem, aku diminta u/ tiduran dulu sejam, setelah itu baru boleh pulang.
Penting:
Setelah suntik pemecah telur badan berasa HOT!! =D
Setelah insem, aku keram2 perut terutama H+18. konon keram2 perut artinya folikel2nya lagi pada pecah.
 |
atas: proses persiapan sperma, bawah: proses inseminasi |
 |
sperma tetap harus berenang sendiri yaaa.... |