Kamis, 19 Juli 2018

Beda Sertifikasi Certified Risk Management Officer dan Certified Risk Management Professional CRMO VS CRMP


image by google

Kemarin-kemarin suami minta dicariin informasi tentang program sertifikasi Manajemen Risiko. Yap... Beliau bertanya pada orang yg tepat (aku ga lulus!! >.<). Tahun lalu (kalo g salah inget), aku pernah ikutan sertifikasi CRMP, meskipun hasilnya ga memuaskan karena gagal di satu mata uji. Syedih lohhh karena temen2 banyak yg lulus. huhuu... Sebenarnya, yang blm tuntas lulus bisa ikut remidi, tapi males ih kalo ga ada kawannya. ya kan? ya kan? Jangan ditiru yaa... =P

Meskipun uda pernah ikut sertifikasi CRMP, sebenarnya aku masih belum begitu paham perbedaan CRMO dan CRMP. Dengan motivasi tinggi (biar suami lebih knowledgeable dan jago), pagi ini aku niat banget uplek2 buka website LSPMR nyari informasi tentang CRMO dan CRMP. 

Setelah ngulik2, ternyata program sertifikasi CRMO lebih ditujukan untuk newbie di bidang Manajemen Risiko, sedangkan sertifikasi CRMP untuk level atasnya. Yang dipelajari di CRMO lebih ke basic knowledge MR. Berikut ini penjabaran masing-masing program: 

CRMO 

Apa tujuan CRMO?

Program ini bertujuan untuk menghasilkan staf yang menguasai teknik dan proses Manajemen Risiko secara utuh, rinci, aplikatif dan mandiri.

Siapa yang disarankan untuk ikut CRMO?

Program ini khusus dirancang bagi staf yang belum pernah mendapatkan pendidikan Manajemen Risiko atau para pemula dalam bidang Manajemen Risiko/calon risk officer yang akan ditugaskan dalam unit-unit yang tersebar pada suatu organisasi.

Kalau mau ikut CRMO, syaratnya apa?

S1 dengan pengalaman kerja minimal 3 bulan
D3 dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun

Mata uji sertifikasinya apa aja?

Business Quantitative
Risk Management Technique
Presentasi/wawancara

FYI

Kalau kita lulus CRMO dan ingin ikut sertifikasi lanjutan ke CRMP, kita akan mendapat kemudahan dengan penyetaraan/tidak perlu mengikuti ujian untuk modul Business Quantitative dan Risk Management Technique, plus akan mendapatkan keringanan biaya. Secara di CRMO kita uda dua belajar mata uji tadi.

CRMP

Siapa yang disarankan untuk ikut CRMP?

CRMP disarankan untuk diambil oleh profesional yang duduk di level manajerial. Ga harus siy, soalnya aku yg blm punya jabatan manajerial juga diajukan oleh kantor untuk ikut karena instansiku bergerak di bidang audit internal.

Kalau mau ikut CRMP, syaratnya apa?

Participant has Bachelor Degree (S1) or equivalent from any discipline
Participant has minimum 2 years Working Experience as Risk Management Officer (at Division Level); or 3 years Working Experience as Risk Agent (at Branch / Unit); or 4 years Working Experience as Internal Audit; or 5 years Working experience as Compliance Officer.

Mata uji sertifikasinya apa aja?

Enterprise Risk Management
Good Corporate Governance
Setting The Risk Appetite & Risk Tolerance
Business Quantitative & Measuring Probability
Financial Risk Management
Risk Management Technique (Financial)
BCM/BCP
Operational Risk Managemnet
Risk Management Technique (Operational)
Project Risk Management
Legal Risk Management
Managing Supply Chain Risk
Integrated Case Study/Exam Simulation


Info lebih lengkap bisa klik di sini

Semoga bermanfaat =D 

Senin, 16 Juli 2018

Islamic Parenting: Agar Anak-anak Kita Menjadi Qurrata A'yun


Tema: Bagaimana Menjadikan Anak Kita Sebagai Permata Hati Sesuai dengan Tuntunan Ulama-ulama Ahli Sunnah Wal Jama'ah?
Bagian 3
Oleh Ust. Oemar Mita Lc


Apa yg harus kita lakukan agar anak2 kita jadi Qurrata A'yun?

Pada kajian ini akan dibahas 5 dulu.

Menurut para ulama kiat yang harus diperhatikan oleh seorang ibu ketika sudah memiliki keturunan:

1.    Shalihkan diri kita dan suami kita ketika kita sudah bersatu dalam rumah tangga

Kenapa? Anak layaknya bayang-bayang dan orang tualah yang menjadi bendanya. Bayang-bayang tidak akan lurus jika bendanya bengkok. Menurut Ibnu Qayyim, kesholihan anak-anak kita akan tergantung pada pemilik air (pihak suami) dan pemilik rahim (istri).

Ada yang bertanya pada seorang Ustadz “Ustadz, kenapa ya banyak anak-anak yang umurnya di bawah 10 tahun tapi sudah hafal Al Qur’an?” Ustadz itu menjawab “karena Ibu mereka cinta Al Qur'an” meskipun Ibu-ibu tersebut tidak hafal Al Qur'an, mereka cinta pada Al Qur'an. Mereka senang membacanya terutama saat mengandung.

Kisah nyata tentang pengaruh air susu dengan sifat anak susuan:

Imamul Haromain adalah salah satu ulama besar Mazhab Syafi’i. Beliau memiliki kekurangan yaitu ketika beliau berbicara ada kata-kata yang terselip (maksud hati ingin berkata apa, tetapi yang dikeluarkan berbeda). Karena penasaran dengan kekurangannya, beliau mencari penyebab kenapa beliau memiliki sifat seperti itu. Ayah Imamul Haromain pun kemudian menceritakan kepadanya tentang bagaimana dulu beliau dibesarkan. Dulu, Ayah Imamul Haromain benar-benar menjaga Imamul Haromain, salah satu caranya adalah dengan menjaga air susu yang diberikan kepadanya. Imamul Haromain hanya disusui oleh ibunya (beliau dikenal dengan kesholihannya) dan orang-orang yang bertaqwa. Kalau ASI ga keluar pilihlan dr org yg shalihah). Pada suatu waktu, Imamul Haromain menangis kehausan sedangkan ibunya sedang tidak berada di tempat. Masuklah tetangganya. Karena Imamul Haromain menangis, tetangga tersebut pun iba dan akhirnya menyusuinya. Itulah yang membentuk Imamul Haromain kenapa jika berbicara suka terselip. Selain Imamul Haromain, Imam Abu Hanifah juga mengalami kondisi serupa. Beliau jika berbicara terkadang suka terselip-selip. Fyi, Imam Abu Hanifah terkenal dalam masalah qiyas. Kuatnya kata dan teori yg keluar dari mulut Abu Hanifah membuat orang-orang menjadi percaya padanya.

Oleh karena itu, jangan mudah menyusukan anak kita ke orang lain yang kita tidak tahu asal usulnya yaaa => dalam sunnah pun tidak diperbolehkan looh.

Simpulan dari poin ini:

Bertaubat pada Alloh secara total (terutama setelah memiliki anak), sehingga dosa yang kita perbuat tidak membawa keburukan (misalnya pada anak kita). Setelah menikah, kenakalan kita akan berpengaruh pada putra dan putri kita.

2.    Perhatikan bagaimana kebaikan kita kepada orang tua kita dan bagaimana kebaikan suami kita pada orang tuanya

Fyi, poin 2 ini juga akan berpengaruh banget pada kesholihan anak kita loh. Ketika kita dapati anak kita ga sholih, coba perhatikan apakah ada kesalahan kita pada orang tua kita yg kemudian Allah beri hukuman melalui perantara anak-anak kita. Rasul bersabda “tidak ada kebaikan yg Allah balas di dunia kecuali kebaikan pd ortu, dan tidak ada hukuman atas satu kejahatan Allah beri di dunia kecuali kejahatan thd ortu”. Sampai Wahab bin … (maaf ga ketagkap pas denger penjelasan Ust Oemar Mita) mengatakan bahwa siapapun orang yang hormat pada orang tuanya, Allah akan kasih kontan anak yang hormat padanya. Begitu juga sebaliknya. Orang yang tidak hormat pada orang tuanya, Alloh akan kasih kontan anak yang tidak hormat padanya, sebagaimana dulu dia tidak hormat pada orang tuanya. Berbakti/tidak berbakti pada orang tua akan dibalas cash/kontan di dunia, selain ada balasannya di akhirat.

Contoh:

Tsabit al Bunani pernah mendapati seorang anak yang tega menampar ayahnya. Ternyata sebabnya adalah dulu ayah tersebut menampar ayahnya sebagaimana hari itu dia ditampar anaknya.

Ada keluarga yang anaknya kecanduan playstation sampai tidak sekolah dan pergi dari rumah. Akhirnya orang tua anak tersebut dinasehati untuk memperbaiki hubungan dengan nenek kakeknya . Setelah pulang kampung dan berbakti, anaknya yang suka playstation itu akhirnya pulang dengan sendirinya padahal ga dicari.

Nasehat spesial untuk para suami.

Kita (para istri) harus (lebih) perhatian pada orang tuanya karena suami tetap anak ibu/orang tuanya. Jangan sampai kita menghalangi suami kita untuk berbuat baik pada orang tuanya. Bisa jadi balasannya terjadi nanti ketika kita sudah punya anak. Bisa jadi menantu kita juga akan mengahalangi anak kita untuk berbuat baik pada kita.

Jadikan orang tua kita ridha pada kita, sehingga Allah akan kasih balasannya di dunia dan akhirat. Cash kontan. Orang sesholih apapun tidak mungkin masuk surga jika dia tidak mendapatkan ridha orang tuanya. Jangan jadi istri kompor yaa… biar anak kita juga jadi anak yang baik.

3.    Perhatikan makanan

Jangan suka berikan makanan yang syubhat dan haram karena tidak mungkin anak kita mendapat kebaikan dan kesholihan jika diberikan makanan yang syubhat dan haram.

4.    Berdoa

Jangan meremehkan doa. Pemilik doa mustajab bagi anak adalah ibu. Sebagai seorang ibu, kita harus ngomong yang baik-baik karena malaikat suka mengaminkan perkataan kita. Kalau kita tidak bisa mengontrol emosi, ketika kita marah mending suruh anak kita pergi daripada kita ngomong jelek tentang anak kita.

Tips: saat marah jangan berhadapan dengan orang yang marahan dengan kita karena mulut suka susah dikontrol.

5.    Tanamkan padanya akidah, jangan hanya fiqih

Kadang kita seneng anak kita bisa azan, bisa wudhu, hafal huruf arab, dll. Namun, sesungguhnya yang paling penting adalah akidah (keterikatan diri kita pada Allah) misalnya berikan pemahaman tentang surge dan neraka pada anak, dll.

Teorinya, yang berisi baru bisa mengisi (yang berilmulah yang bisa mengajarkan ilmu). Oleh karena itu, datangilah kajian ilmu supaya bertambah akidah kita kepada Allah dan mampu menyampaikannya dengan benar dan jelas kepada putra dan putri kita.

Jangan menjadi orang tua yang seperti pemadam kebakaran, yaitu orang tua yang ketika muncul masalah baru mencari solusinya....

Semoga bermanfaat.

Jika ada kesalahan maafkan yaa....

Selasa, 10 Juli 2018

Islamic Parenting: Keutamaan Memiliki Anak yang Sholih


Tema: Bagaimana Menjadikan Anak Kita Sebagai Permata Hati Sesuai dengan Tuntunan Ulama-ulama Ahli Sunnah Wal Jama'ah?
Bagian 2
Oleh Ust. Oemar Mita Lc


Imam Ibnu Qayyim menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan agar anak2 kita menjadi permata hati. Sebelum membahasnya, kita harus pahami dulu apa sih hebatnya ketika kita memiliki anak yg shalih.

Jangan banggakan profesi anakmu. Allah tdk menyebutkan profesi anakmu ttp menyebutkan apakah anakmu qurrotaayun atau tidak. 

Yg plg beruntung ketika anaknya shalih adalah Ibu dan Bapaknya. Hal itu bisa mereka banggakan di akhirat kelak. Profesi anak hanya bisa dibanggakan di dunia saja. 

Menurut para ulama, kedahsyatan/keutamaan memiliki anak shalih yaitu:

1.    Anak yang sholih dapat memberikan syafaat

Ketika keturunan kita (apapun profesinya, kaya atau miskin, pintar atau tidak) tetapi dia adalah orang yang takut kepada Allah, maka kita harus pahami bahwa dialah yang akan melapangkan jalan kita di akhirat kelak dengan memberikan syafaatnya agar kita masuk surga. Syafaat tidak hanya datang dari Nabi, bacaan Al Quran, atau surat Al Baqarah yang kita baca. Salah satu satu dari 10 syafaat adalah syafaat yang diberikan oleh anak2 yang sholih.

HR Muslim. Nabi mengatakan kepada anak2 sholih bahwa hisab mereka menjadi ringan karena kesholihan mereka. Orang yang beriman hisabnya ringan karena dosanya sedikit sehingga yang dihisab juga sedikit. Setelah anak2 sholih selesai dihisab, mereka akan berjalan menuju surga. Ketika mereka sampai di depan pintu surga dan disana tidak menjumpai Bapak Ibu mereka, maka yang mereka ingat pertama kali adalah Bapak Ibu mereka.

Di akhirat kelak, ada kondisi2 dimana manusia tidak akan mengingat siapapun kecuali dirinya sendiri, yaitu: ketika amalnya ditimbang, ketika pembagian kitab, dan ketika melewati shirath. Setelah melewai shirath, siapakah yang pertama kali mereka ingat? Ibu bapak mereka, kalau mereka sholih.

Ketika para anak2 sholih berkumpul, Allah berkata “Mbok kalian masuk ke surga” mereka pun menjawab “Ya Allah kami ga bisa masuk surga sebelum melihat Bapak Ibuk kami” Alloh pun menjawab “Org tua kalian masih dihisab” Jd dosa ortu anak2 sholih tersebut lebih besar daripada dosa anaknya. Maka anak2 itu kembali berkata di depan pintu surga “Kami ndak bisa masuk surga ya Allah sebelum kami berjumpa dg Bapak dan Ibu kami” Ketika Allah melihat anak2 sholih itu bersikukuh ingin berjumpa dg Bapak Ibuk mereka, Allah pun memberikan syafaat pada Bapak Ibuknya => Allah ringankan hisabnya Allah => memudahkan mereka melewati shirath => kemudian mereka pun berjumpa dg anak2 mereka di depan pintu surga. Mereka akhirnya bareng2 masuk surga. Tidak cuma anaknya yang masuk surga, tetapi juga Bapak Ibunya. Mereka masuk surga bukan hanya karena shalatnya atau puasanya, tetapi karena putra putri yg sholih itulah yg membantu mereka u masuk surga.

Buat bapak ibuk yg bangga karena anaknya pintar, kebangaan itu hanya di dunia saja. Sebagian ortu banyak yang mencurahkan pendidikan anaknya dalam hal duniawi dg kursus ini itu, tp urusan akhiratnya kurang diperhatikan. Yg rugi kita sendiri karena kita tidak bisa menjumpai kelak anak kita yg sedang menunggu kita di depan pintu surga.

Minggu, 08 Juli 2018

Islamic Parenting: Sifat Anak dalam Al-Qur'an

Berikut rangkuman ceramah Ust. Oemar Mita, Lc tentang Bagaimana Menjadikan Anak Kita Sebagai Permata Hati. Bagus banget buat bekal kita dalam mendidik generasi Islam yg shalih dan shalihah... Monggo dibaca ya...


Tema: Bagaimana Menjadikan Anak Kita Sebagai Permata Hati Sesuai dengan Tuntunan Ulama-ulama Ahli Sunnah Wal Jama'ah?
Bagian 1
Oleh Ust. Oemar Mita Lc


Kita mendapat kenikmatan bukan karena kita hebat, tetapi karena kebaikan Allah. Manusia pd hakikatnya telanjang, lapar, dan tersesat. Allah lah yg memberikan pakaian dan Allah lah yg memberikan petunjuk. Itulah yg menjadikan kita bersyukur padaNya. Kita bersyukur pd Allah karena Allahlah tempat kita bersandar, yg memberi kita sandang, pangan, kesehatan, dll. Syukur mengantarkan kita ke pintu surga.

Ibnu Qayyim pernah ditanya “Mana yg lbh utama, hamba yg sabar ataukan hamba yg bersyukur?” beliau pun menjawab “aku pun tidak mengetahui manakah yg lbh utama dan lebih cepat dalam mengantarkan ke surga karena memang surga akan diraih oleh hamba yg byk bersyukur dan banyak bersabar” Syukur tidak hanya dalam bentuk ucapan, tp juga dalam bentuk ketaatan.

Dalam Alqur’an anak memiliki berbagai sifat. Sebagaimana keluarga juga memiliki bebagai sifat, ada keluarga Ibrahim, keluarga Luth, keluarga Nuh, dan keluarga Rasulullah. Dan ternyata Allah jg menerangkan dalam Al Quran bahwa anak sifatnya berbeda2.


4 Sifat yang dimiliki anak kita. Pasti keturunan kita mendapat salah satu sifat yg diterangkan oleh Allah SWT tersebut:

1.     Anak ada yang menjadi perhiasan

Siapakah Orang yang Mandul?






Waktu mendengarkan ceramah Ust. Oemar Mita, ada hal penting yang beliau sampaikan terkait orang yang mandul di hadapan Allah. Kira2 begini isi ceramahnya:

Pada suatu hari, Rasul bertanya kepada para sahabat “Siapa itu org mandul?” Sahabat menjawab “Org yg mandul adalah org yg ga punya keturunan ya Rasulullah” kemudian Rasul menjawab “Org yg mandul adalah org yg banyak anaknya tetapi tak satupun anaknya mampu memberi manfaat pada agama Allah”.

Jadi....

Mari kita didik anak-anak kita jalan Allah...

Arahkan minimal satu anak kita untuk mendalami agama untuk bekal akhirat kita. Kebanggaan manusia di hadapan khalik adalah ketika mampu mewariskan anaknya dan keturunannya keshalihan. Pintu pertama keshalihan adalah ilmu. Kalau anak kita banyak, proyeksikan satu saja (lebih byk lbh baik) untuk mempelajari agama Allah.

Ads Inside Post