Senin, 11 Desember 2017

Apakah Itu Flexible Work?



taken from google

Ada berbagai alasan kenapa sebagian pegawai menginginkan untuk bisa bekerja secara fleksibel (flexible work). Beberapa diantaranya adalah biaya transportasi yang mahal, waktu tempuh ke kantor yang panjang, transportasi umum yang belum memadai, jarak antara rumah dan kantor yang jauh, stress karena kemacetan, minimnya waktu yang bisa dihabiskan dengan anak, dan keperluan terkait kesehatan. Belum lagi untuk pegawai yang tempat kerjanya remote (karena instansi yang tersebar di seluruh Indonesia), mereka tentunya memerlukan tambahan waktu untuk bisa mengunjungi keluarganya di kampung halaman. Untukku sendiri, flexible work merupakan kebutuhkan karena aku tipikal pegawai yang mudah terdistraksi. Lingkungan kerja yang kondusif dan tenang sangat membantu untuk berkonsentrasi dan menjadi produktif.

Curhat dikit ya… Pernah aku bilang ke atasan kalau mau kerja di Perpus aja, eh atasan malah bilang “kerja di sini aja si mbak”. Huhuuu. Terus kalau di ruangan aku menyendiri di pojokan, dikiranya aku mengasingkan diri. Kwkwk. Tapi salahku juga karena aku ga pernah bilang ke atasan kalau aku susah berkonsentrasi. =( Btw, Kadang aku suka kesel n nyesel sendiri kalau banyak sekali waktu yang terbuang sia-sia karena hal yang tidak perlu, misalnya makan siang kelamaan dan ngobrol yang berlebihan.

Back to topic

Flexible work semakin banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan dan instansi. Menurut survey yang dilakukan Gallup, pada tahun 2016 pegawai di Amerika yang bekerja dari jauh mencapai 43% dari total tenaga kerja di sana. Jika dibandingkan dengan persentase di tahun 2012 yang mencapai angka 39%, maka bisa disimpulkan bahwa trend pegawai yang bekerja dari jauh terus mengalami peningkatan. Flexible work telah digunakan oleh berbagai institusi sebagai strategi dalam mengelola SDM. Kalau di APSC sendiri, Flexible Work sudah merupakan bagian dari rekrutmen dan retention initiatives, untuk men-support employee yang cacat, untuk mempromosikan budaya kerja yang positif, menjadi bagian dari strategi pengelolaan absensi, dan untuk memfasilitasi lingkungan kerja yang aman dan sehat. Menurut data APSC, di tahun 2013 Flexible Work banyak digunakan oleh pegawai yang memiliki masalah kesehatan. Berdasar Fair Work Act 2009, pegawai di Australia bisa mem-propose Flexible Work arrangements.

Setahun terkahir ini makin banyak pegawai yang resign dari kantor. Gimana kalau menerapkan kebijakan Flexible Work ini? Kali aja jadi nilai tambah kantor biar pegawai makin betah. =p

So, apakah itu flexible work?


Barbara Pocock mendefinisikan konsep work-life balance sebagai berikut:

“Orang-orang memiliki ukuran kontrol atas kapan, dimana, dan bagaimana mereka bekerja. Hal itu akan tercapai ketika hak individu untuk memenuhi kehidupan di dalam dan di luar pekerjaannya diterima dan dihargai sebagai norma untuk saling menguntungkan baik individu tersebut, bisnis, maupun masyarakat”.

Jadi, workplace flexibility itu terjadi kalau kita (sebagai pegawai) bisa menentukan sendiri kapan, dimana, n bagaimana pekerjaan kita diselesaikan. Aku baru tau loh ternyata Flexible Work itu tidak hanya berupa flexi time (seperti yang diterapkan di kantor suami), tetapi ada beberapa macam bentuk. 

Menurut Australian Public Service Comission, ini nih bentuknya:
a.    Flexible working hours
Reduced hours, compressed working weeks, split shifts, autonomy in start and finish times
b.    Flexible working places
Working from home, working from another location, use of social media to work on the move
c.     Flexible working practices
      Purchased leave, phased retirement, job-sharing, annualised hours


I need flexible working place pleaseee.... T-T bersambung yaa ceritanya...

Oia, sebagian besar info di atas bisa dibaca di:
  gallup
forbes
Australian Public Service Commission

Aku cuma merangkum azza... hehe

Jumat, 01 Desember 2017

Flexible Work Untuk PNS

Beruntung sekali Senin kemarin mendapat kesempatan untuk mendengarkan presentasi dari salah satu pegawai World Bank tentang Human Capital Development. Surprisingly, ybs bercerita tentang flexible work di public sector dan men-challenge kami semua untuk membuat kajian tentang topik tersebut. Wow. Menarik bgt kan? Kalau aku sih sangat tertarik dan mau banget untuk membuat kajiannya. Saking antusiasnya, tanpa babibu aku nyari jurnal rujukan di google scholar doong. Too bad kebanyakan jurnalnya berbayar. Huhuuu. Sangat dimengerti sih karena membuat jurnal tuh susah. 


Nah... waktunya banyak baca nih... semoga istiqomah ya niatnyaa.... aamiin...


PNS yay!! 

Jumat, 20 Oktober 2017

Review Jilbab Segiempat Poton dan Double Hicon

Belum lama, salah satu online shop jilbab terkemuka mengeluarkan produk jilbab terbarunya yang diberinama segiempat poton. Penasaran banget karena harganya yang murah (33.000) dan warnanya yang cakep2, aku pun beli satu helai doong... heheu... Setelah gelisah beberapa hari karena menunggu pesenan tak kunjung dateng, akhirnyaaa... nyampe jugaa segiempat potonku... alhamdulillah...

Setelah kupake, kuraba2, dan kuamati, ternyata bahan segiempat poton ga beda jauh sama double hicon!! 11 12 lah... halusan poton dikit. Seperti dugaanku semula siy. Ga mungkin poton terbuat dari bahan yang premium karena dijual dengan harga murah dan ukuran kecil (103*103). 

Poton dan double hicon ini warnanya memang cantik-cantik, tidak semenerawang paris, mudah dipakai, dan harganya sangat terjangkau. Tapi, secara personal aku lebih suka paris yang lebih adem dan jatuh ketika dipakai. Mungkin tergantung bentuk muka dan kepala kali ya. Kalau make double hicon atau poton, jilbab yang kupake cenderung melorot (agak licin) dan sedikit mengembang. Jadi harus sering2 benerin. Ribets.

Anyway, foto2 yang dipakai kebanyakan online shop cenderung beda dengan produk aslinya. Misal: serat-serat kain ga begitu keliatan atau warna yang bias karena pencahayaan. Biar reviewnya lebih mantep, tadi pagi aku foto2 jilbab poton dan double hiconku. Ini nih hasilnyaa...

SALEM/ROSE: POTON => beli
MUSTARD: DOUBLE HICON => bikin











indoor






See? mirip kan? tapi lebih halusan poton dikit yaa permukaannya...

FYI:
Foto diambil sekitar jam 8 pagi di teras rumah. Warna hampir menyerupai warna asli.

Cara Memperpanjang Paspor

Ternyata mengurus perpanjangan paspor dan membuat paspor baru GAMPANG bangettss!! ga perlu makan waktu seharian kaya dulu. WOW. Good job Imigrasi!! =D

Perpanjangan paspor harus dilakukan 6 bulan sebelum masa berlaku paspor habis. Berhubung Desember kami punya rencana pergi ke Malaka dan Februari 2018 masa berlaku paspor kami sudah habis, mau ga mau, kami harus memperpanjang paspor kami. Kebetulan belum lama ada saudara yang memperpanjang paspor, kami pun langsung menghubungi beliau. Beliau menceritakan bahwa sekarang memperpanjang paspor tinggal mendaftar via aplikasi WhatsApp ke kantor imigrasi yang kita tuju.

Berdasarkan informasi tadi. Akhirnya aku browsing2 di internet dan mencari no Whatsapp kantor imigrasi Jakarta Pusat. dan tadaaa... ketemuu... 081299004406. Setelah aku save aku langsung kirim pesan singkat ke no whatsapp tersebut. Karena gatau harus nulis pesan apa, pesan pertamaku kira2 gini "Siang imigrasi, saya ingin memperpajang passport." kwkwk Tanpa menunggu lama, pihak imigrasi langsung membalas pesan singkatku dengan tata cara Penjadwalan Layanan Paspor. Lengkap Banget.



Selanjutnya, aku mengirim pesan singkat sesuai format: #nama lengkap#tanggal lahir#kapan akan datang ke imigrasi. Ga nunggu lama, aku mendapat jawaban seperti foto dibawah. Pokoknya ikutin aja step2nya yaa sesuai instruksi mereka.


 Setelah mengirim kode 00245354, aku mendapat balasan berikut:




Yay... aku dapet jadwal tanggal 9 September 2017 jam 10.00 s.d. 11.00 pagi. Pas kesana, aku langsung lapor ke petugas, dikasih no antrian, isi formulir, n antre bentar untuk dipanggil wawancara dan foto. Jangan lupa bawa pulpen dan berkas yg dibutuhkan yaa (Passport lama, KTP, Kartu Keluarga, Akte Kelahiran -semuanya asli dan fotokopi- untuk perpanjangan passport). Cepet bgt!! Alhamdulillah...

Pada saat wawancara, petugas menawarkan mau buat paspor biasa apa e-passport. Suami milih e-passport, jadi aku ngikut aja deh =p Setelah semua tahapan selesai, petugas memberitahukan nomor permohonan paspor dan kita diminta untuk konfirmasi ke no whatsapp lain yg khusus digunakan untuk konfirmasi pembayaran. Begini kira2 stepnya:





Sekarang paspor barunya uda kita ambil... alhamdulillah... =D

Hal-hal penting:
1. Biaya e-passport: 655.000.
2. Kenapa e-passport: katanya bisa ke Jepang tanpa visa, tapi perawatannya harus ekstra karena rawan rusak. Sekalinya rusak, untuk buat lagi butuh budget sekitar sejutaan lebih dikit.
3. Fotocopy paspor lama hanya bagian depannya aja ya, yg ada data2 identitas diri dan foto kita.

Senin, 28 Agustus 2017

Peralatan Jahit (Sewing Tools) III

Masih ada beberapa peralatan jahit lagi nih yg harus kita koleksi 😂
1. Marking tools n fabric marker: rader, kapur jahit, pensil kapur, dll
2. Sepatu/kaki mesin jahit
3. Kertas putih/cokelat/koran/dll: untuk membuat pola
4. Kertas karbon: untuk jiplak pola pada Kain
5. Penggaris jahit
6. Skala jahit

Nah... Kurang lebih sepertinya itu saja peralatan yang harus available. Tidak usah bingung pas belanja ya. Tinggal kasih list nya saja ke toko peralatan jahit. Mereka pasti paham maksud kita.

Seru deh belanja peralatan jahit. Warna-warni dan lucu2. Bikin laper mata. Hehe 🤓

Peralatan Jahit (Sewing Tools) II

Peralatan jahit apa saja yang wajib kita miliki selain gunting? Yuk kita kulik satu-satu... Kita bagi jadi dua chapter ya, soalnya lumayan banyak juga...

Peralatan Jahit Chapter I


Peralatan jahit yang wajib kita miliki:
1. Penggaris
2. Pensil
3. Penghapus
4. Tempat/tusukan jarum
5. Meteran
6. Skala
7. Pendedel
8. Sepul/bobbin: Ada yang transparan dan terbuat dari plastik, ada juga yang tidak transparan karena terbuat dari besi. Personally, ak lebih suka yang plastik karena tidak berkarat dan kelihatan lebih cute. 😂 Beli beberapa ya, jangan cuma punya satu bobbin. Kenapa? karena kita akan menjahit kain dengan berbagai warna. Otomatis, warna benangnya juga akan menyesuaikan.
9. Sekoci
10. Benang
11. Jarum pentul: beli yang bagus ya (aku recommend jarum pentul jepang karena tajam sehingga permukaan tidak rusak)
12. Jarum jahit
13. Jarum mesin
13. Mata nenek: untuk memasukkan benang ke dalam jarum. Penting banget nih buat kita-kita yang matanya agak siwer 🤓

Msh ada lanjutannya ni... banyak ya? hihi tenang ajaa... #peralatanjahit tidak mahal kok. Meskipun printilannya banyak, harganya terjangkau banget... Buat yang bingung mau beli peralatan jahit dimana, bisa nitip aku yaaa.


Lagi2 mengambil gambar dari #pinterest, soalnya tidak sempat bongkar2 peti harta karun perjahitan dan motret satu2. 😂

For more info bisa cek instagram @belajarjahitbaju 

Gunting Jahit/Gunting Kain


Gunting kain, gunting kertas, dan cekris

gunting kain yg terbuat dari besi

Gunting digunakan untuk memotong, baik untuk memotong kain ataupun kertas. Gunting ini penting banget karena bakal kita pake terus selama menyelesaikan proyek jahit-menjahit. Agar gunting awet dan tidak cepat tumpul, akan lebih baik jika kita punya gunting sesuai dengan fungsinya masing-masing. Misal: gunting kain digunakan khusus untuk memotong kain, jangan dipake untuk selain kain. Fyi, gunting kain harus tajam ya supaya saat memotong kain smooth/tidak tersendat-sendat dan hasilnya rapi.

Aku punya 3 gunting:
1. Gunting untuk memotong kain
2.
Gunting untuk memotong kertas/pola
3.
Gunting untuk finishing/potong benang, ukurannya pilih yang kecil aja

Tips beli gunting:
1. Yg nyaman pas kita pake, tidak terlalu berat dan tidak terlalu besar
2. Mahal belum tentu nyaman dipakai



Pengalaman kemarin pas pertama kali beli gunting, aku maunya langsung yg paling bagus n paling mahal. Eh, ternyata yang paling mahal malah yang paling berat (karena terbuat dari besi). Trus cepat berkarat karena aku ga rawat dengan baik. 😷 Pas pembelian kedua, aku maunya yang paling besar, dan ternyata ga cucok doong dengan tangan aku yang kecil hiks. 😢


Jadi, kalo beli gunting yang penting nyaman dipakai ya, ga harus mahal....
😊



Di bawah ini beberapa contoh gunting jahit/gunting kain yang bisa kamu beli:

Gunting cekris ini ga wajib untuk dibeli. Kegunaannya untuk finishing dan merapikan benang yang terjuntai2 di baju setelah kita jahit. Personally, Aku lebih suka memakai gunting kecil untuk fungsi ini daripada cekris.

Gunting ini sepenuhnya digunakan untuk memotong kain. Bisa kita lihat, body gunting ini tidak sepenuhnya terbuat dari besi/stainless steel. So, dipegangnya jadi lebih ringan. Nah... favoritku yang model ini. Psst... harganya juga murah. Kalau mau pesen bisa hubungi aku yaa #promosi

Gunting ini juga untuk memtotong kain. Terbuat dari full besi/stainless steel. Paling mahal, tapi beraattss... Oia, kalau mutusin untuk beli yang model ini, kamu harus rajin ngerawatnya. Sayang kalau karatan. =D


Last but not least. Kamu harus punya gunting kertas untuk memotong pola.

Sebagian foto di atas aku ambil dari google.
Pembahasan perlengkapan jahit lebih lengkap klik link di bawah ya
Perlengkapan Jahit Dasar
atau cek instagram @belajarjahitbaju
semoga bermanfaat... =D

Minggu, 27 Agustus 2017

Peralatan Jahit (Sewing Tools) I

Informasi pertama yang bakal aku bahas mending tentang hal yang lucu-lucu dan ga pusing dulu ya. Kita bahas tentang alat jahit aja. Menurut pengalamanku, kalo pertama kali belajar sudah langsung belajar pola, otak biasanya defensive gitu bayangin itung2an yg bikin mabok. 😆


So, apa itu #alatjahit? Alat jahit adalah printilan2 n alat2 yang kita butuhkan untuk menjahit (oke, pengertian ini random banget, aku ngarang aja loh ini 😂). Tanpa alat jahit, it's impossible for us to sew. Jadi, alat jahit penting banggget buat kita koleksi punya.

Alat jahit ga pricey alias murah. Bentuknya juga lucu2 dan warna-warni. Kalo kita pergi ke toko peralatan jahit, dijamin bakal laper mata. 😆😎


Gambar di bawah adalah beberapa contoh #alatjahit yang wajib kita punya. Di post selanjutnya, aku akan bahas tentang salah satu alat jahit yang dahsyat banget kegunaannya... So stay tune y.... 😘



This pic's taken from katesew
instagram

Kamis, 24 Agustus 2017

Kenapa Belajar Menjahit?

Buat orang yang ga bisa diem kaya aku, ngerti sedikit tentang crafting tuh membantu banget untuk menambah kerjaan yang bisa kukerjain kalau kurang kerjaan (nah loh bacanya pusing ga... =p). Sebenarnya, aku belum paham banyak tentang jahit menjahit. Tapiii... aku bertekad banget niii untuk improve skill-ku meskipun dengan project yang simple2 dulu.

Kenapa belajar jahit? Personally, I want to make my own clothes. Kadang kan kita liat baju2 di internet cakep2, sayangnya baju2 itu ga dijual di mall2 atau online shop di sekitar kita. Atau baju2 tadi harganya mahal n kayaknya ga worth gitu kalo dijual dengan harga jutaan rupiah. 


Selain alasan di atas, aku punya habit make kaos yang longgar dan adem (secara kan Indonesia panas dan lembab). Jadi, aku hobi banget tuh hunting kaos2 longgar/loose di internet atau di mall. Meskipun uda berkali-kali beli, bahannya belum ada yg adem karena kebanyakan terbuat dari spandex. Kalo aku uda bisa jahit, aku pengen jahit kaos sendiri sesuai dengan yang aku pengen. Simple kan alasannya? =D

So, yuk mulai belajar menjahit...

Di post-post selanjutnya aku akan membagi informasi tentang jahit-menjahit yaaa....

Rabu, 19 Juli 2017

Prosedur Pengajuan Cuti di Luar Tanggungan Negara

Awal tahun sampai dengan bulan Juni kemarin, bagianku lagi sibuk2nya mengurusi Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Madya. Alhamdulillah semua sudah selesai... yay... Sekarang lagi lowong2nya nih kerjaan... Makanya ada banyak waktu buat iseng. 

Kebetulan banget, kemarin2 ada temen yang nanya tentang Prosedur Pengajuan Cuti di Luar Tanggungan Negara. Sebenernya, aku kurang paham tentang prosedur pengajuan CLTN. Tapi demi temen yang nanya, akhirnya aku cari aturannya n nanya2 prosedur CLTN ke Pak Taryo. Setelah terkumpul informasi, kok ya muncul hasrat untuk mendokumentasikan prosedur pengajuan CLTN pake canva. Itung2 sekalian latihan membuat infografis. So, taraaa... inilah hasilnya... not bad kan ya? 

Semoga bermanfaat <3




Cuti di Luar Tanggungan Negara (CLTN)

Surat Permohonan CLTN
Surat Permohonan Perpanjangan CLTN
Formulir Permohonan CLTN BPKP
Berkas yang Dibutuhkan

Jumat, 24 Maret 2017

Konsultasi ke Mahkota Medical Centre Malaka

Alhamdulillah Alloh memberikan kami kesempatan untuk pergi ke Malaka, Malaysia. Luar biasa jalan yang digariskan oleh Alloh. Hehe... Sampai sekarang masih ga nyangka... =D

Rencana awalnya, aku pengen berkonsultasi sama semua dokter yang ngehits di kalangan ibu2 TTC yang ada di Malaysia, mulai dari dr Devindran, dr Ng Peng Wah, dan dr Selva. Sebelum berangkat ke Malaysia, aku uda kepoin info tentang beliau2 tersebut, baik dari rumah sakit, lokasi, gaya konsultasi, dll. Aku juga uda hubungi rumah sakit dan sounding2 kalo mau ke sana. Ternyata tiap dokter punya kebijakannya masing-masing. Dr Devindran dan dr Ng tidak menentukan waktu tertentu untuk konsultasi pertama. Kita bisa datang kapan aja untuk konsultasi, tidak harus hari ke 2 haid. Dr Selva lain lagi. Beliau kayaknya menginginkan keseriusan/kesiapan sehingga mensyaratkan hari ke 2 haid jika akan berkonsultasi.

Setelah itung2 masa haid dan waktu kosong Papa Ti (beliau yang ajak kami ke Malaysia rame-rame sama keluarga beliau). Akhirnya, diputuskan tanggal 24 Februari kami ke sana. Aku pun menghubungi pihak perwakilan Mahkota Medical Jakarta Barat untuk menentukan jadwal konsultasi. Setelah cek dan ricek, ternyata di tanggal tersebut dr Selva pas lagi ada acara. Oh Noooooooooo. Aku kekeuh pengen tetep sama beliau n mengajukan hari sabtu aja gapapa asal sama dr Selva. Pihak sananya menolak. Si mas operator (dari perwakilan MMC Jakarta Barat) menasehati bahwa pasien baru mendingan jangan hari Sabtu karena Sabtu itu hari pendek. Aku pun menurut dan memutuskan untuk puter haluan ke dr Ahmad Saifuddin. Alhamdulillah dokternya available tanggal 24.

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, tanggal 23 kami berangkat dari Jakarta. Sesuai prediksi, alhamdulillah aku haid pada hari itu juga. Jadi tanggal 24 nya, pas hari ke 2 aku haid horeee. Sesuai dengan petunjuk mas operator (dari perwakilan MMC Jakarta Barat), aku dijadwalkan jam 8.30 datang ke lantai 2/3 (aku lupa) dan melakukan registrasi ulang. Setelah registrasi, kami ke ruangan dr Ahmad, bertemu suster beliau, dan bilang kalo kami pasien baru. Kami pasien no 3 (kalo ga salah ingat).

Tidak lama kemudian dr Ahmad datang. Semenit dua menit tiga menit dan waktu pun berlalu, tiba-tiba namaku dipanggil. Sebelum masuk uda nyusun apa yang mau diomongin, nyari2 bahasa inggrisnya, dll, tap pas uda ketemu si dokter, otak langsung buyar. hahaha. Wes lah pasrah. =p Kami disambut dengan senyuman, disalamin, dipersilakan duduk, dan ditanya-tanya. Well, surprisingly suasananya santai dan kami lancar-lancar aja ngobrol dengan bahasa campur aduk hahaha. Sesuai SOP, akupun di USG TV. Dokter mengobservasiku dan menjelaskan apa yang dilihatnya. Selanjutnya, aku diminta untuk tes hormon dan suami tes sperma. Nanti kami akan ketemu dr Ahmad lagi setelah hasil labnya keluar. Kami pun langsung menuju lab dan hasilnya keluar 2 jam kemudian. 

Yap, kami bertemu dengan dr Ahmad lagi sesuai jadwal (hehe, jangan bosen ya dok). Di pertemuan yang ke 2 ini, beliau menjelaskan dengan lebih detail ttg hasil observasi beliau dan tindak lanjut program sesuai dengan hasil lab kami. Kami pun manggut-manggut tanda paham, bukan tanda ngantuk yaa... Acara konsultasi berlangsung dengan suksesnya dan kami pun pulang dengan raut muka puas =p.

So, kesimpulannya tetep, kami harus IVF. Kenapa? karena kami sudah menikah lebih dari 4 tahun tapi belum hamidun juga. 

Biaya total : sekitar sejutaan (ini uda termasuk pendaftaran, tes hormon, tes sperma, dan konsultasi dokter) ====> lebih murah dibandingkan di Jakarta. 

Kesan: Rumah sakitnya Oke, lingkungan tenang, dokternya oke dan lebih detail, harga perkiraan IVF sama dengan Klinik Ferina, overall bagus. Recommended jugaaa =D
Kekurangan: harus nyewa penginapan

Karena kami sudah klik dengan dr Ahmad, kami pun batal ke Penang untuk konsultasi dengan dr Ng dan dr Devindran.

Baca postinganku tentang proses bayi tabung di MMC ya =D

MMC Melacca

lingkungan sekitar

ada sevel, tapi ga segede sevel2 yang ada di Indo

MMC lagi

burung gagak di mana2

eh Mama Ti muncul

apartemen Mahkota, ada dapurnya
 

tempat tidurnya

view dr kamar

Melacca river

Sungai Melaka

Kamis, 23 Maret 2017

Konsultasi ke Klinik Ferina Surabaya

Pagi ini benar-benar indah dan menyenangkan. Setelah senam pagi dan makan bakso, iseng-iseng buka blog daaan.... wah... ternyata sudah lama banget aku ga ngeblog. Waktu liat-liat komen di blog, beberapa visitor masih menanyakan tentang program TTC, terutama tentang biayanya. Hm... hm.... sebenarnya beberapa minggu yang lalu, aku shopping dokter lagi. Kali ini memang diniatkan mencari yang klik karena pengen segera program. Kebetulan suami ada undangan nikah di Jombang, jadi sekalian lah kami berkunjung ke Ferina.

Sebelum ke Ferina, aku sempetin buat nelpon dan tanya2 tentang jadwal dokter, perkiraan biaya, kapan sebaiknya kesana, dll. Ini penting banget loh biar ga kecele pas kesana. Pelayanan telepon dan informasi ferina sangat memuaskan, mereka ramah, sabar, dan informatif. Good job manajemen Ferina!! =D

Karena tujuan utama ke Surabaya adalah untuk kondangan, maka aku ke sana nya ga bisa pas hari ke 2 haid. Padahal pas hari ke 2 haid tuh saat terbaik untuk observasi rahim kalau mau bayi tabung. Syedih karena impactnya aku ga bisa apple to apple bandingin rekomendasi dr. Aucky dan dr. Ahmad Saifuddin bin Ahmad Yahya (dokter Mahkota Medical Center Malaka).

Untuk periksa ke Ferina, kita harus datang jam 3 sore untuk ambil nomer antrian. Setelah itu, kita akan dijelaskan oleh suster kapan harus stand by di rumah sakit. Waktu itu aku dikasih jadwal sekitar abis maghrib (kalo ga salah ingat). Jadi, setelah ambil nomer dan registrasi untuk pasien baru, kita akan dijelaskan kapan harus ada di rumah sakit, direkomendasikan penginapan/kosan yang oke, dan diperbolehkan untuk jalan-jalan dulu di Surabaya sembari menunggu giliran.

Menjelang maghrib, kita sudah duduk manis di rumah sakit sambil menunggu nomer kita dipanggil. setelah nunggu kira2 setengah jam, nomor kita muncul di monitor dan nama kita dipanggil. Akhirnya bertemulah kami dengan dr Aucky yang termasyur itu. hehe... Dokternya ramah dan informatif. Dokter aucky bilang, karena kami ga langsung mau program, maka cek2 segala macamnya nanti aja H+2 mens pas mau program, biar ga buang-buang uang.

Well... overall klinik Ferina adalah klinik IVF terbaik yang pernah kami kunjungi di Indonesia. Susternya ramah, lingkungannya enak, gedungnya bersih dan baru, pelayanannya bagus, dan dokternya oke. Langsung deh aku jatuh hati sama Ferina. Recommended. =D 

Biaya : sekitar 200.000
Tlp Ferina : (031) 5057557

Kelanjutan promilku bisa klik di sini
penampakan Ferina klik link di bawah

Video Ferina
Foto Ferina 

Ads Inside Post