Apakah yang dimaksud dengan talent pool? Talent pool dikenal juga dengan
acceleration pool, sekelompok pegawai yang memiliki kinerja dan potensi tinggi,
yang dikembangkan untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar di area
tertentu. So, apa yang perlu kita siapkan dalam membuat talent pool? Talent pool seperti apa si yang perlu kita buat?
Area dan role mana yang merupakan kunci sukses organisasi kita? Area dan role mana yang kamu harapkan akan menjadi kunci pertumbuhan dan sukses di masa depan? Berikut adalah area yang butuh kamu bangun talent pools. Kamu tentunya akan butuh leadership talent pool – sebagian besar organisasi punya. dan mungkin kamu juga mau untuk membuat talent pool untuk mid-level management, tergantung dari ukuran organisasimu. Namun, di atas managemen dan leadership, setiap organisasi memiliki individual atau kelompok dengan pengetahuan/skill/keahlian yang akan membantu organisasi untuk membangun dan mempertahankan competitive advantage nya. Untuk mempertahankan competitive advantage nya, kamu butuh untuk mengembangkan kekuatan di area tersebut. Jadi, coba pikirkan apakah organisasimu memiliki skill teknis yang membedakannya dengan para competitor? Apakah pasar menuntutmu untuk memiliki keahlian di area tertentu? untuk bisa ikut kompetisi di pasar baru ataupun mencapai kesuksesan di masa depan, apakah kamu perlu mengembangkan atau memperoleh pengetahuan/skill/keahlian tertentu?
Talent pool yang kita kembangkan biasanya akan berubah seiring dengan
berjalannya waktu, sesuai dengan perubahan orgaisasi dan lingkungan. Jadi, kamu
secara regular (paling minim setahun sekali) harus cek ulang talent pool organisasimu
dan pastikan bahwa talent pool tersebut sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Apa yang kita butuhkan untuk membuat talent pool?
Identifikasi pengetahuan, skill, dan pengalaman yang kritikal di setiap
area dan kritikal untuk tercapainya sukses organisasi. Salah satu cara yang
bisa kamu lakukan adalah dengan mewawancarai para pegawai dan manajer yang
memiliki kinerja tinggi di area tersebut. Bisa juga dimulai dengan melihat dari
daftar pekerjaan/tugas yang penting dan kemudian di-break-down dengan mengidentifikasi kunci
kompetensi yang dibutuhkan. Pastikan kamu menyusun deskripsi tingkah laku yang
jelas dari kompetesi tersebut dan sediakan contoh nyata dari kinerja teladan/superior (kinerja superior tuh seperti apa sih? nah, kamu harus bisa jelasin ke pegawai biar mereka ngerti apa saja yang harus mereka lakukan untuk memperoleh kinerja yang bagus).
Segera setelah kamu mengidentifikasi kunci kompetensi yang dibutuhkan
untuk kinerja yang superior dan sukses di setiap area, kamu perlu untuk membuat
sebuah daftar aktivitas pembelajaran yang akan membantumu untuk membangun setiap
kompetensi. Kamu biasanya akan cenderung mengorganisasikan
hal tersebut ke dalam learning paths yang secara bertahap akan meningkatkan
proviciency and mastery si pegawai.
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah penelitian menyebutkan
bahwa sampai dengan 90% dari pembelajaran pegawai terjadi ketika mereka
bekerja, sebagai bagian dari penugasan, tidak melalui training. Jadi, pastikan
kamu memasukkan dan membuat berbagai macam jenis pengalaman pembelajaran, tidak
hanya kursus, daftar hal-hal yang harus dibaca, dan aktivitas belajar
tradisional yang lain. Menyediakan contoh dari typical work assignments atau
pengalaman yang membantu mengembangkan kompetensi. Pertimbangkan cara-cara
untuk memberikan efek terhadap proses transfer knowledge yang dibutuhkan untuk
membangun kekuatan di area-area kunci teknis ataupun professional. Dan jangan
sampai lupa untuk menanyakan pegawai yang memiliki performa tinggi bagaimana
mereka mendapatkan keahlian di kompetensi khusus tertentu. Mereka bisa
menyediakan guidance yang sangat berharga loh dalam mengembangkan learning
paths. Hal-hal di atas akan membantu kamu dalam membuat talent atau acceleration
pools yang efektif.
Siapa yang ditugaskan untuk masuk ke dalam talent pools?
.
.
a. Pegawai dengan kinerja tinggi
Pegawai yang berkinerja tinggi di role yang mereka jalankan sekarang.
.
.
b. Pegawai dengan potensi tinggi
Pegawai yang diidentifikasi memiliki potensi, kapasitas, dan
ketertarikan untuk maju dalam organisasi dan mengembangkan atau mendalami
pengetahuan, skill, dan keahlian mereka.
.
.
c. Pegawai yang
meresapi/embody culture dan value organisasi kita
pastikan bahwa kamu mempertimbangkan organization culture dan values
ketika memutuskan talent/acceleration pool membership. Ada yang bilang bahwa
poin ini yang paling penting, karena kamu bisa mengajari technical skill,
tetapi kamu tidak bisa mengajari culture dan values.
Dalam Good to Great, Jim Collins menyebutkan bahwa organisasi yang hebat
itu “pertama-tama, mendapatkan orang yang tepat untuk dinaikkan ke bis (dan
orang yang tidak tepat diturunkan dari bus) dan kemudian mencari tahu kemana
bis itu akan dikemudikan” Jadi, pikirkan orang seperti apa yang tepat untuk
organisasimu, kemudian tugaskan mereka ke appropriate talent pools dan invest
di pengembangan mereka.
Apa yang kita lakukan pada pegawai yang berada di dalam talent pool?
a. Kembangkan mereka
Siapkan mereka untuk bergerak ke arah kemajuan. Siapkan mereka untuk
mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Bantu mereka untuk mengembangkan dan
memperdalam pengetahuan, skill, dan pengalaman mereka. Beri mereka pengalaman
kerja yang melebarkan ilmu, mengembangkan skill, dan membuat mereka belajar.
Ekspos mereka ke para leader atau pegawai dengan kinerja tinggi di dalam area
mereka. Sediakan mereka coaching dan feedback.
Beri mereka waktu untuk berkembang sesuai dengan pace mereka masing-masing, tidak semua orang belajar dengan rate yang sama, siap untuk dipromosikan, atau siap dengan penugasan baru di saat yang bersamaan.
b. Secara regular, nilai kinerja
mereka
Sebagai tambahan, agar secara aktif bisa me-manage kinerja mereka
di role mereka saat ini, secara regular kita harus menilai kinerja mereka dari
kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses dalam talent pool di mana mereka
ditugaskan. Tugaskan aktivitas yang membangun yang secara wajar bisa menutup
skill gaps antar pegawai.
c. Promosikan dan reassign mereka
ketika ada kesempatan datang dalam organisasi, liat dulu di dalam talent
pool kamu untuk mencari kandidat.
d. Gunakan mereka sebagai mentor
untuk pegawai yang lain
pegawai dengan
kinerja tinggi, pegawai dengan potensi yang besar, bisa menjadi mentor yang
bagus untuk pegawai lain di dalam organisasi. Beri mereka kesempatan untuk
membagikan pengetahuan, skill, dan keahlian dan menolong pegawai lain untuk
berkembang. Hal ini juga akan membantu melestarikan organizational memory dan
knowledge.
Tulisan ini
merupakan terjemahan dari halogensoftware
Tidak ada komentar:
Posting Komentar