Saya baru sadar ternyata sudah lama sekali saya tidak meng-update blog. Awalnya saya membuat blog ini untuk sharing mengenai perjalanan program kehamilan saya. Namun, karena bad news beruntun terjadi sejak akhir tahun kemarin, saya akhirnya nyungsep dan susah move on untuk beberapa saat. Now, I'm feeling so fine and happy and motivated and ready to rock the world. hehe
Bulan Februari is my first IVF attempt. Yea seperti biasa saya selalu penasaran dan excited tentang langkah apa saja yang akan saya lalui. Saya rasa saat itu saya sudah siap. Tetapi, Alloh berkehendak lain. Tes screening darah saya memperlihatkan hormon LH dan FSH yang tidak bagus. Ini menjadi sinyal bahwa jika IVF terus dilanjutkan, telur yang akan saya hasilkan tidak akan optimal baik kualitas dan kuantitasnya. Simpulan ini didukung oleh hasil USG TV yang menunjukkan bahwa untuk siklus bulan itu, saya hanya akan memproduksi 2 telur. Agar dokter mau melanjutkan proses IVF, paling tidak kita harus memiliki 5 telur saat hari ke 2 haid. So, my first IVF attempt was canceled.
this pic is not mine |
Bulan Maret suami sudah harus kuliah lagi. Namun, entah bisikan dari mana kami tetap ngoyo harus segera melakukan IVF dan tidak boleh menunda waktu. Saat itu, jujur saja saya cukup ngebet untuk hamil karena berbagai macam alasan yang salah satunya adalah agar anak saya bisa menghibur orang tua setelah kehilangan almarhum adik. Suamipun saat itu sangat mendukung. Kami bahkan tidak begitu mempertimbangkan bahwa saat proses IVF berlangsung, saya akan bolak balik ke rumah sakit sendirian, dan mengurus semuanya sendirian karena suami akan berada di Purwokerto.
Tiba saat hari mens ke dua. Artinya saya harus menjalani tes darah lagi dan alhamdulillah hasilnya bagus, terbukti saat USG TV saya memiliki 5 telur. Saya pun melanjutkan proses IVF dengan happy. hari ke 2 3 4 5 saya mendapat suntik gonal dengan dosis yang cukup tinggi karena mencapai 300 iu. hari ke 6 saya tes darah hasilnya estrogen progesteron bagus. hari ke 6 7 8 9 saya suntik gonal dan obat itu tuh apa ya yang untuk mecegah telur pecah itu (lupa kwkwk). kemudian hari ke 10 saya tes darah lagi dan estrogen saya tidak memperlihatkan kenaikan. wow. BAD NEWS!! saya dicoba untuk diberikan stimulasi lagi dengan menambah gonal sampe hari ke 11 dan setelah cek hormon, estrogen makin turun. SUPER BAD NEWS!! saya pun langsung dijadwalkan untuk ketemu dokter ivan dan beliau bilang memang "IT IS NOT A GOOD SIGN"!! karena seharusnya estrogen makin naik, kok saya malah makin turun. Saat itu juga beliau memberitahukan bahwa IVF saya harus dihentikan. WHAATTT!! pas di dalem ruangan si cengar-cengir aja. Tapi pas uda keluar, langsung deh mau mewek tapi diempet-empet. Meskipun akhirnya banjir air mata juga pas jalan pulang. Mana sendirian, ga ada suami. huhu...
this pic is not mine |
Waktu itu, pikiran saya benar-benar all over the place, berpikir macam-macam dengan berbagai possibilities. Saya takut saya tidak bisa punya anak, saya gelo karena uang keluar sudah banyak (huhuuu, give me back celengan babikuuuu), saya takut menjalani masa tua sendirian, saya takut ditinggal suami, saya nyesel kenapa ngoyo harus sekarang, kenapa ga matengin persiapan, saya nyesel kenapa ga cuti saja dari kantor, saya sedih mengecewakan suami, orang tua, mertua, dll. DUH. My mind was in chaos.
Well... saat itu saya langsung booking tiket ke Purwokerto, bolos dari kantor 2 hari, bersenang-senang dengan suami, dan masih berharap semoga mens ga datang, meskipun akhirnya si mens ngeyel dan tetap datang juga. Masih beruntung, suami selalu positive thinking and that helped me a lot to go through that situation. Saat ini saya sedang menjalankan plan B saya sambil menabung untuk program selanjutnya.
IVF buat kami tidaklah murah sehingga untuk memutuskan menjalankan IVF sebenarnya persiapan harus dimatangkan terlebih dahulu. Pertama tentu saya harus siap dana, kedua siap mental, ketiga siap fisik. Saya termasuk orang yang akan terpengaruh dengan kata-kata orang terdekat saya, misal keluarga. Jika keluarga tidak memompa semangat saya, malah misalnya memarahi saya, membuat saya panik, dll dll. Itu akan sangat berpengaruh. Kemarin salah satunya kayaknya itu, saya stress karena banyak hal. kwkwk... So, kalau mau IVF pastikan stress-free ya... kalau perlu ke Luar Negeri aja biar sekalian jalan-jalan... =p
Buat yang mau IVF, semoga berhasil!! If we never try, we'll never know...
NOTE:
1. Harga promo hanya untuk dosis standar, biaya akan semakin bertambah dengan bertambahnya obat dan prosedur
2. Cari dokter yang klik dengan kamu
3. Harus stress-free
4. Saya menjalankan program bayi tabung (IVF) dengan dr ivan sini di RS Bunda International Clinic (Morula IVF) Jakarta
4. Saya menjalankan program bayi tabung (IVF) dengan dr ivan sini di RS Bunda International Clinic (Morula IVF) Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar